Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit
Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) kembali menggelar event tahunan Asia Pacific Satellite Communications (APSAT) pada 2-3 Juni 2025 di Jakarta. Tahun ini, APSAT mengusung tema "Innovating Satellite Ecosystems: Unlocking Value through Collaboration and Technological Advancements".
Ketua Umum ASSI, Anggoro Widiawan, mengungkapkan bahwa APSAT 2025 menjadi platform yang mempertemukan regulator, pemimpin industri, hingga pelaku teknologi satelit baik dari dalam maupun luar negeri. Melalui pertemuan ini, ASSI mendorong upaya kolaborasi strategis dalam memperkuat ekosistem satelit yang inovatif di Indonesia.
"APSAT telah menjadi benchmark penting bagi pengembangan industri satelit di Asia Pasifik. Setiap tahun, kita tidak hanya menyaksikan kemajuan teknologi, tetapi juga tumbuhnya kolaborasi strategis antarnegara dan sektor," tegas Anggoro di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
Ia menambahkan, APSAT 2025 mewadahi lebih banyak panel diskusi yang melibatkan partisipan lintas sektor. Beberapa diskusi tersebut di antaranya mengenai pemanfaatan satelit untuk pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil; konvergensi antara teknologi satelit dan 5G/IoT; serta strategi penyelarasan kebijakan frekuensi dan orbit di tingkat regional dan global.
"APSAT 2025 memperkuat komitmen, yakni menjadikan teknologi satelit sebagai tulang punggung pembangunan digital nasional," lanjutnya.
Baca Juga: Potensi Kerja Sama Teknologi Perikanan RI-Denmark, dari Satelit hingga Drone
Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, DR Deni Setiawan, mengungkapkan bahwa untuk negara kepulauan yang luas seperti Indonesia, konektivitas satelit bukanlah sebuah kemewahan, melainkan sebuah keharusan strategis.
Di banyak daerah di mana jaringan darat masih tidak terjangkau, satelit berperan penting dalam memastikan akses ke pendidikan, layanan kesehatan, layanan publik, dan peluang ekonomi digital. Ia menegaskan, Indonesia yakin bahwa masa depan teknologi satelit terletak pada kolaborasi strategis, baik di tingkat pemerintahan, industri, maupun wilayah.
"Kami berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan pelaku satelit global untuk berbagi pengetahuan, co-manufacturing, dan usaha patungan," tegasnya.
Tak hanya itu, pemerintah melalui Komdigi juga mendorong investasi dalam pengembangan bakat lokal dan ekosistem inovasi, serta membangun industri satelit domestik yang tangguh dan kompetitif.
"Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mendorong ekosistem ruang angkasa yang terbuka, berkelanjutan, dan responsif terhadap prioritas nasional dan tantangan global, serta bekerja sama untuk membangun industri satelit yang inklusif, inovatif, dan dengan bangga berakar pada keunggulan regional," tutupnya.
(责任编辑:娱乐)
PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri
KPK Sebut Shelter Tsunami di NTB Tidak Bisa Digunakan, Nilai Proyeksi Capai Rp 20 Miliar
Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Bisa Merusak Hati dan Ginjal
Jokowi Minta RAPBN 2025 Akomodir Semua Program Prabowo
Berjalan Kaki atau Naik Tangga, Mana yang Lebih Baik buat Turunkan BB?
- Ketum PA 212 Batal Diperiksa, Kuasa Hukum: Ustad Ma'arif Sakit
- KPK Selidiki Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang
- Kejagung Beberkan Peran Harvey Moeis dan Helena Lim Dalam Kasus Dugaam Korupsi Timah
- DKPP: Hasyim Asy'ari Minta Vincent
- BPOM Sebut Berbahaya, Apa Itu Obat Setelan?
- Gebrakan Penting Kapolda Fadil Sungguh Mengejutkan, Mohon Simak Baik
- Anies Pamer Keakraban dengan Pendeta yang Kirim Kurma
- Punya Gejala Mirip, Ini Beda Flu dan Alergi
-
Cuma 50 Pilot yang Mampu Mendaratkan Pesawat di Bandara Ekstrem Ini
Jakarta, CNN Indonesia-- Pendaratan dramatis dilakukan oleh pesawat A319 di landasan pacuyang sempit ...[详细]
-
Anies Pamer Keakraban dengan Pendeta yang Kirim Kurma
Warta Ekonomi, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kiriman kurma dari pendeta ...[详细]
-
INTIP: Deretan Pantai Terbaik di Dunia, Salah Satunya di Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia-- Dalam daftar pantai terbaik di dunia ini, salah satu pan ...[详细]
-
Kejagung di Atas Angin, KPK Cuma Menang Nama
Warta Ekonomi, Jakarta - Di saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melempem, Kejaksaan Agung ...[详细]
-
Jusuf Kalla Sebut Masjid Akan Hancur Jika Digunakan Politik Praktis
JAKARTA, DISWAY.ID -Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI), Jusuf Kalla menyebutk ...[详细]
-
Kembalinya Liliana Lim Lewat Koleksi 'Resurgence'
Jakarta, CNN Indonesia-- Desainer Liliana Lim kembali ke panggung mode dalam pertunjukan tunggal di ...[详细]
-
Fatty Liver, Bahaya Penyakit Hati yang Kerap Terlambat Disadari
Jakarta, CNN Indonesia-- Kondisi fatty liveratau perlemakan hati kini menjadi penyakit hati yang sem ...[详细]
-
KPK Selidiki Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang
JAKARTA, DISWAY.ID --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut masih pelakukan proses penyidikan k ...[详细]
-
Bela Reklamasi Anies, PKS: Reklamasi Versi Ahok Buat Rugi...
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Mohamad Arifin mengaku tidak terima j ...[详细]
-
Kemenkes Prioritaskan Obat Bahan Alam, BPOM Promosikan Jamu
Jakarta, CNN Indonesia-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan komitmen untuk memprioritaskan ...[详细]
Ruang Kerja Menteri Perdagangan Digeledah KPK, Ini yang Dicari
Kejagung Beberkan Peran Harvey Moeis dan Helena Lim Dalam Kasus Dugaam Korupsi Timah
- Mau Libur Tahun Baru ke Jepang? Vaksin Influenza Dulu & Pakai Masker
- Kemendagri Ingin Pelantikan Pemenang Pilkada Serentak Dilakukan Serentak
- Harga BBM Terbaru per 1 Agustus 2024, Pertamina Tetap, Shell dan BP Naik!
- Tak Hadiri RUPS, Ini Penjelasan PT SER Soal Pengelolaan Blok Cepu
- Awas, Ini 5 Bahaya 'Mager' buat Tubuh Selain Masalah Jantung
- Kejagung Beberkan Peran Harvey Moeis dan Helena Lim Dalam Kasus Dugaam Korupsi Timah
- VIDEO: Wahana Harry Potter Terbaru Dibuka, Siap Saingi Disney World